menembus alam ghaib
Ini hanya sekedar info yang saya dapatkan ,
Boleh dicoba jika anda ingin mencoba
tanpa mengurangi sedikitpun hormat ane wat para sedulur n trutama wat para sesepuh...
mohon ijinnya wat bagi2 cara n amalan untuk menembus alam ghaib....
ADA BEBERAPA HAL PENTING YANG HARUS DI PERHATIKAN SEBELUM MELAKSANAKAN RITUAL INI.
1. KEYAKINAN (HAQUL YAKIN)
pusat dari kemampuan indera ke 6 terletak pada kekuatan mata batin anda,
maka sebagai landasannya anda harus mempunyai keyakinan yang tinggi.
2. KEBERANIAN (MENTAL YANG KUAT)
slah satu faktor terpenting yang bisa menggagalkan niat anda adalah perasaan ragu-ragu, cemas, khawatir, dan rasa takut yang berlebihan akan hal-hal yang berkaitan dengan ghaib. dengan memiliki keberanian maka anda akan lebih siap dalam melihat segala perwujudan ghaib yang datang.
3. PENGHAYATAN (KHUSYUK)
dengan memiliki penghayatan yang mendalam maka anda akan lebih mudah memperoleh pengalaman batin yang mengagumkan selama mengadakan praktek ritual ini. untuk mencapai tahap penghayatan yang mendalam, anda harus bisa mengendapkan panca indera penglihatan dan pendengaran dengan memfokuskannya pada pandangan mata ghaib (posisinya pada tengah kedua alis mata). dan sebaiknya ritual ini dilakukan pada malam hari diatas jam 9.
- sebelum ritual dimulai untuk mencapai penghayatan yang mendalam sebaiknya kosongkanlah hati dan pikiran dari segala hal yang bisa mengganggu jalannya ritual. kemudian pejamkanlah kedua mata anda dengan memusatkan pandangan pada tengah kedua alis mata / pangkal hidung.
- pada tanda pertama anda akan melihat adanya cahaya terang yang menyerupai awan yang bergulung2. seperti kabut tebal, kemudian bentuknya berubah menjadi setitik cahaya yang sangat terang sekali dan semakin lama sinar tersebut semakin membesar seperti sebuah sinar matahari yang dilihat dari kejauhan, pada tahap ini anda sudah mendekati pintu gerbang alam ghaib.
- pada tanda kedua anda akan merasakan adanya getaran aneh berhawa dingin yang menjalar keseluruh tubuh, terutama pada bagian tengkuk leher belakang dan kedua telapak tangan anda. kemudian anda akan mendengar suara2 aneh yang tidak begitu jelas, atau terasa adnya bau harum yang menyengat, atau melihat adanya suatu obyek pandangan dalam bathin anda yang sebelumnya tidak pernah anda lihat. pada tahap ini anda sudah melewati hijab / pintu gerbang alam ghaib.
- pada tahap akhir setelah anda memasuki alam ghaib biasanya panca indera mata dan telinga anda sudah mulai pasif atau tidak berfungsi, sehingga pada saat itu anda sudah tidak menyadari kondisi di sekeliling lagi. selanjutnya indra ke 6 anda mulai aktif dan berfungsi penuh (mata batin n telinga batin)
sehingga pada saat itu anda sudah bisa mengadakan kontak dengan alam ghaib.
- ritual ini dilaksanakn diatas jam 9 mlm, posisi harus duduk menghadap kiblat.
- rirual ini sebaiknya dilaksanakan dalam ruangan yang gelap atau hanya di beri penerangan dari cahaya lilin saja. hal tersebut untuk memperoleh penghayatan yang mendalam.
- apabila karena suatu hal sebelum anda masuk ke alam ghaib tiba2 kedua mata anda terbuka, maka ritualnya harus dimulai dari awal lagi, berbeda bila anda sudah masuk ke alam ghaib mata anda terbuka tidak menjadi masalah, karena mata batin anfa sudah aktif dan sudah tidak terpengaruh dunia luar.
- pada tahap pertama ritual bisa dilaksanakan minimal selama 2 jam penuh, setelah anda mampu menembus ghaib untuk tahap serlanjutnya bisa di persingkat lagi.
caranya :
1. bersucilah dahulu lahir batin
2. niat
3. bacalah tawassul berikut :
sent fatehah to
- nabi muhammad
- 4 malaikat : jibril, mikail, isrofil, izroil
- syeikh abdul qodir jaelani
- syeikh ahmad badawi
- syeikh ahmad kabiri rifa'i
- syeikh ibrahim mad dasuki
- syeikh ahmad majiji
- khodamul ayat qursi
- muslimin wal muslimat
lalu pejamkan mata anda dan pusatkan pandangan pada tengah kedua alis mata sambil membaca ayat kursi 131x lalu setelah itu membaca
YAA ALLAMAL GHUYUUBI YAA KHOBIIR YAA BATHIIN
sebanyak2nya sampai anda memasuki tanda2 pertama, kedua dan ketiga. insya allah apabila dilandasi dengan keyakinan dan niat yang mantap anda bisa menembus alam ghaib dengan mudah.
___________________________________________________
mohon ijinnya wat bagi2 cara n amalan untuk menembus alam ghaib....
ADA BEBERAPA HAL PENTING YANG HARUS DI PERHATIKAN SEBELUM MELAKSANAKAN RITUAL INI.
1. KEYAKINAN (HAQUL YAKIN)
pusat dari kemampuan indera ke 6 terletak pada kekuatan mata batin anda,
maka sebagai landasannya anda harus mempunyai keyakinan yang tinggi.
2. KEBERANIAN (MENTAL YANG KUAT)
slah satu faktor terpenting yang bisa menggagalkan niat anda adalah perasaan ragu-ragu, cemas, khawatir, dan rasa takut yang berlebihan akan hal-hal yang berkaitan dengan ghaib. dengan memiliki keberanian maka anda akan lebih siap dalam melihat segala perwujudan ghaib yang datang.
3. PENGHAYATAN (KHUSYUK)
dengan memiliki penghayatan yang mendalam maka anda akan lebih mudah memperoleh pengalaman batin yang mengagumkan selama mengadakan praktek ritual ini. untuk mencapai tahap penghayatan yang mendalam, anda harus bisa mengendapkan panca indera penglihatan dan pendengaran dengan memfokuskannya pada pandangan mata ghaib (posisinya pada tengah kedua alis mata). dan sebaiknya ritual ini dilakukan pada malam hari diatas jam 9.
- sebelum ritual dimulai untuk mencapai penghayatan yang mendalam sebaiknya kosongkanlah hati dan pikiran dari segala hal yang bisa mengganggu jalannya ritual. kemudian pejamkanlah kedua mata anda dengan memusatkan pandangan pada tengah kedua alis mata / pangkal hidung.
- pada tanda pertama anda akan melihat adanya cahaya terang yang menyerupai awan yang bergulung2. seperti kabut tebal, kemudian bentuknya berubah menjadi setitik cahaya yang sangat terang sekali dan semakin lama sinar tersebut semakin membesar seperti sebuah sinar matahari yang dilihat dari kejauhan, pada tahap ini anda sudah mendekati pintu gerbang alam ghaib.
- pada tanda kedua anda akan merasakan adanya getaran aneh berhawa dingin yang menjalar keseluruh tubuh, terutama pada bagian tengkuk leher belakang dan kedua telapak tangan anda. kemudian anda akan mendengar suara2 aneh yang tidak begitu jelas, atau terasa adnya bau harum yang menyengat, atau melihat adanya suatu obyek pandangan dalam bathin anda yang sebelumnya tidak pernah anda lihat. pada tahap ini anda sudah melewati hijab / pintu gerbang alam ghaib.
- pada tahap akhir setelah anda memasuki alam ghaib biasanya panca indera mata dan telinga anda sudah mulai pasif atau tidak berfungsi, sehingga pada saat itu anda sudah tidak menyadari kondisi di sekeliling lagi. selanjutnya indra ke 6 anda mulai aktif dan berfungsi penuh (mata batin n telinga batin)
sehingga pada saat itu anda sudah bisa mengadakan kontak dengan alam ghaib.
- ritual ini dilaksanakn diatas jam 9 mlm, posisi harus duduk menghadap kiblat.
- rirual ini sebaiknya dilaksanakan dalam ruangan yang gelap atau hanya di beri penerangan dari cahaya lilin saja. hal tersebut untuk memperoleh penghayatan yang mendalam.
- apabila karena suatu hal sebelum anda masuk ke alam ghaib tiba2 kedua mata anda terbuka, maka ritualnya harus dimulai dari awal lagi, berbeda bila anda sudah masuk ke alam ghaib mata anda terbuka tidak menjadi masalah, karena mata batin anfa sudah aktif dan sudah tidak terpengaruh dunia luar.
- pada tahap pertama ritual bisa dilaksanakan minimal selama 2 jam penuh, setelah anda mampu menembus ghaib untuk tahap serlanjutnya bisa di persingkat lagi.
caranya :
1. bersucilah dahulu lahir batin
2. niat
3. bacalah tawassul berikut :
sent fatehah to
- nabi muhammad
- 4 malaikat : jibril, mikail, isrofil, izroil
- syeikh abdul qodir jaelani
- syeikh ahmad badawi
- syeikh ahmad kabiri rifa'i
- syeikh ibrahim mad dasuki
- syeikh ahmad majiji
- khodamul ayat qursi
- muslimin wal muslimat
lalu pejamkan mata anda dan pusatkan pandangan pada tengah kedua alis mata sambil membaca ayat kursi 131x lalu setelah itu membaca
YAA ALLAMAL GHUYUUBI YAA KHOBIIR YAA BATHIIN
sebanyak2nya sampai anda memasuki tanda2 pertama, kedua dan ketiga. insya allah apabila dilandasi dengan keyakinan dan niat yang mantap anda bisa menembus alam ghaib dengan mudah.
___________________________________________________
MENYINGKAP ALAM GHAIB
Seorang hamba dengan Ilmu dan Kehendak Allah s.w.t berpotensi dapat melihat dan mengetahui alam gaib.
Ketika
Nabi s.a.w bermi’roj dengan dikawal malaikat Jibril, Beliau dipertontonkan oleh
Allah s.w.t kepada alam gaib. Yakni keadaan di surga, di neraka dan
keadaan-keadaan yang akan menimpa umatnya di masa yang akan datang. Dengan ini
menunjukkan bahwa yang dimaksud alam gaib itu bukan alam Jin atau alam Malaikat
dan bahkan alam Ruh (ruhaniah), semua itu sesungguhnya merupakan alam yang
masih berada di dalam dimensi alam Syahadah walau berada pada dimensi yang
berbeda dari bagian dimensi yang ada di dunia. Yang dimaksud dengan alam gaib
adalah masa yang belum terjadi atau alam yang akan datang.
Surga
dan Neraka dikatakan gaib karena keberadaannya setelah hari kiamat. Mati
dikatakan gaib karena datangnya pada waktu yang akan datang. Jadi, hikmah
terbesar dari perjalanan ruhani manusia dengan mengadakan pengembaraan ruhaniah
(bertawasul) untuk berisro’ mi’roj kepada Allah s.w.t dengan ruhaninya, adalah
terbukanya hijab-hijab basyariah sehingga dengan matahatinya atau firasatnya
yang tajam manusia dapat mengetahui alam gaib atau apa-apa yang akan terjadi
pada dirinya.
Kejadian-kejadian
yang terjadi pada masa dahulu dan yang akan datang dikatakan gaib. Alam barzah
dan alam akherat, tentang neraka, tentang shiroth, semuanya dikatakan gaib
karena kejadiannya pada masa yang akan datang. Demikian pula sejarah-sejarah
para Nabi terdahulu dikatakan gaib, karena terjadi pada masa lampau. Allah
s.w.t telah menyatakan dengan firman-Nya:
ذَلِكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهِ إِلَيْكَ وَمَا كُنْتَ
لَدَيْهِمْ
“Yang demikian itu adalah sebagian dari
berita-berita gaib yang kami wahyukan kepada kamu (Ya Muhammad) padahal kamu
tidak hadir beserta mereka” . (QS. Ali Imran; 3/44)
3.
Seorang hamba dengan Ilmu dan Kehendak Allah s.w.t berpotensi dapat
melihat dan mengetahui alam gaib.
Tidak
ada yang mengetahui hal yang gaib kecuali hanya Allah s.w.t. Kalau ada
seseorang ingin mengetahuinya, maka jalannya hanya satu yaitu dengan mengimani
apa-apa yang sudah disampaikan oleh Wahyu Allah s.w.t, kemudian ditindaklanjuti
dengan amal ibadah (mujahadah dan riyadhah). Selanjutnya, apabila Allah s.w.t
menghendaki, maka orang tersebut akan dibukakan matahatinya. Allah s.w.t telah
mengisyaratkan demikian dengan firman-Nya:
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ
“Dan pada sisi Allahlah Kunci-kunci semua
yang gaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah”. (QS. al-An’am;
6/59)
Apa
yang akan terjadi dalam waktu satu jam mendatang dikatakan gaib. Karena tidak
ada yang dapat mengetahuinya kecuali hanya Allah s.w.t. Kalau ada seseorang
yang mempunyai firasat tajam kemudian dia seakan-akan mengetahui apa-apa yang
akan terjadi, hal itu bisa terjadi, karena yang demikian itu dia melihat dengan
“Nur Allah”. Demikianlah yang disebutkan di dalam sabda Rasulullah s.a.w, yang
artinya:”Takutlah kamu akan firasatnya orang-orang yang beriman, karena sesungguhnya
dia melihat dengan Nur Allah”.
Kadang-kadang
hanya dengan kekuatan cinta, firasat seseorang bisa menjadi tajam kepada orang
yang dicintainya. Seorang ibu misalnya, yang sedang jauh dengan anaknya,
kadang-kadang tanpa sebab, ibu itu mengalami perasaan yang gundah-gulana,
ketika dia mencoba menghubungi anaknya, ternyata anaknya sedang sakit. Kalau
kekuatan cinta antara sesama makhluk saja—bahkan kadang terjadi dalam kondisi
yang masih haram misalnya, mampu menjadikan tajamnya firasat, apalagi cinta seorang
hamba terhadap Tuhannya.
Seorang
hamba yang selalu bertafakkur, memikirkan Kekuasaan dan Kebesaran Allah s.w.t
hal tersebut semata-mata terbit dari dorongan rasa cinta dan rindunya, hatinya
akan menjadi bersih dari kotoran-kotoran yang menempel, bersih dari hijab-hijab
yang menutupi dinding penyekat alam batinnya sehingga pada gilirannya
matahatinya akan menjadi cemerlang dan tembus pandang. Demikian itu telah
ditegaskan Allah s.w.t dengan firman-Nya:
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ
اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
“Orang-orang yang bermujahadah di jalan
Kami, benar-benar akan Kami tunjuki kepada mereka jalan-jalan Kami”. (QS.
al-Ankabut; 29/69)
Apa
saja yang terjadi di waktu yang akan datang, dari urusan rizki, urusan jodoh,
urusan mati dan sebagainya, baik penderitaan ataupun kebahagiaan, yang terjadi
di dalam kehidupan dunia maupun kehidupan akherat, semua itu dikatakan hal yang
gaib, karena tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah. Adapun Jin dan
Malaikat dan bahkan Ruh atau ruhaniah tidaklah termasuk dari golongan Alam Gaib
dalam arti yang disebut Metafisika akan tetapi termasuk dari golongan Alam
Syahadah atau yang disebut Alam Fisika, hanya saja fisiknya berbeda dengan
fisik manusia. Bau harum misalnya, walau tidak tampak fisiknya, tidak termasuk
Alam Gaib tapi Alam Syahadah, atau alam yang bisa dirasakan, hanya saja untuk
merasakannya membutuhkan alat, dan alat itu ialah indera penciuman.
Seandainya
ada seseorang yang tidak mempunyai indera penciuman atau indera penciumannya
sedang rusak misalnya. Walaupun orang lain dapat merasakan bau harum, dia
tidak, yang demikian itu bukan karena bau harum itu tidak ada, tapi karena
indera penciuman orang tersebut sedang tidak berfungsi. Demikian juga terhadap
suara, akan tetapi untuk merasakan suara membutuhkan alat yang berbeda. Kalau
merasakan bebauan dengan alat hidung, maka merasakan suara dengan alat telinga.
Orang tidak bisa merasakan bau harum dengan telinga dan suara dengan hidung,
masing-masing harus dirasakan dengan alat yang sudah dipersiapkan Allah s.w.t
menurut kebutuhan kejadiannya. Seperti itu pulalah keadaan yang ada pada
dimensi yang lain, dimensi jin, dimensi malaikat dan bahkan dimensi ruhaniah.
Jin
dan malaikat misalnya, sebenarnya mereka juga adalah makhluk fisik, bukan
metafisika. Asal kejadian fisik jin diciptakan dari api, sedang fisik malaikat
diciptakan dari cahaya. Sebagaimana manusia yang asal kejadiannya diciptakan
dari tanah, bentuk kejadian selanjutnya tidaklah tanah lagi, melainkan terdiri
dari tulang dan daging, maka demikian juga yang terjadi terhadap makhluk jin
dan malaikat.
Meskipun
fisik jin diciptakan dari api dan malaikat diciptakan dari cahaya, kejadian
selanjutnya tidaklah api dan cahaya lagi, tapi dalam bentuk fisik tertentu yang
oleh Allah s.w.t telah ditetapkan tidak bisa dirasakan dengan indera mata
manusia. Namun demikian, bentuk fisik jin dan malaikat itu boleh jadi bisa
dirasakan oleh manusia dengan indera yang lain selain indera mata. Indera
tersebut bisa disebut dengan nama atau istilah apa saja, indera keenam
misalnya, atau dengan istilah-istilah atau nama – nama yang lain.
Semisal
suara telah ditetapkan oleh Allah s.w.t tidak bisa dirasakan oleh hidung, tapi
harus didengar oleh telinga, maka telinga atau hidung hanyalah istilah-istilah
yang ditetapkan bagi alat perasa yang dimaksud supaya manusia dapat dengan
mudah memahami atau mengenal terhadap alat perasa tersebut. Allah s.w.t
berfirman:
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ
“Sesungguhnya ia (setan jin) dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu, dari dimensi yang kamu tidak bisa melihatnya
“. (QS. 7; 27)
Bukan
berarti manusia tidak dapat mengobservasi atau berinteraksi dengan jin karena
jin berada pada dimensi yang di atasnya, akan tetapi hanya saja untuk
mengobserfasi atau berinteraksi dengan jin itu manusia tidak bisa dengan
mempergunakan indera mata. Sebagaimana berinteraksi dengan suara tidak bisa
mempergunakan indera hidung, akan tetapi harus mempergunakan alat perasa yang
lain yang sesuai menurut kebutuhannya.
Allah
s.w.t menghendaki manusia tidak dapat melihat jin, karena sesungguhnya matanya
sedang tertutup oleh hijab-hijab basyariah. Ketika penutup mata itu dibuka,
maka penglihatan manusia akan menjadi tajam. Artinya mempunyai kekuatan untuk
tembus pandang sehingga saat itu manusia dapat merasakan alam-alam yang ada di
sekitarnya. Allah s.w.t telah menegaskan hal itu dengan firman-Nya:
فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ
“Maka Kami singkapkan dari padamu tutup
(yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu menjadi
amat tajam “. (QS.Qaaf.; 50/22).
Istilah
yang dipergunakan Allah s.w.t untuk membuka penutup penglihatan manusia di
dalam ayat di atas adalah firman-Nya: فكشفنا عنك غطاءك “Fakasyafnaa
‘anka ghithooaka” Kami singkapkan darimu penutup matamu, atau penutupnya
dihilangi, atau hijabnya dibuka. Ketika manusia tidak dapat berinteraksi dengan
dimensi yang lain berarti karena penglihatannya sedang ada penutupnya. Oleh
karena itu ketika penutup itu dibuka, maka penglihatannya menjadi tajam atau
tembus pandang. Ini adalah rahasia besar yang telah menguak sebuah misteri
tentang alam-alam yang ada di sekitar alam manusia.
Bahwa
jalan untuk menjadikan mata manusia menjadi tembus pandang supaya kemudian
manusia mampu berinteraksi dengan dimensi yang lain,—dengan istilah melihat jin
misalnya, adalah hanya dengan mengikuti tata cara yang berkaitan dengan istilah
di atas. Tata cara itu ialah dengan jalan melaksanakan mujahadah di jalan
Allah. Sebagaimana yang telah disampaikan Allah s.w.t dalam firman-Nya di atas,
QS. 29/69 yang artinya: “Dan orang-orang yang bermujahadah di jalan Kami,
benar-benar akan Kami tunjuki kepada mereka jalan-jalan Kami”.( QS. 29; 69)
Allah
s.w.t yang menciptakan Hukum Alam secara keseluruhan. Maka hanya Allah s.w.t
pula yang mampu merubahnya. Seandainya seorang hamba menginginkan terjadi
perubahan terhadap hukum-hukum tersebut, maka tidak ada cara lain, dia harus
tunduk dan mengikuti hukum-hukum yang sudah ditetapkan pula, meskipun perubahan
yang dimaksud tersebut, juga merupakan sunnah yang sudah ditetapkan.
“Mujahadah
di jalan Allah”, adalah suatu istilah untuk menyebutkan sesuatu yang dimaksud.
Atau nama dari suatu tata cara bentuk sarana untuk mendapatkan petunjuk dari
Allah s.w.t. Supaya dengan itu penutup mata manusia dibuka sehingga
penglihatannya menjadi tajam. Sedangkan hakekat mujahadah sebagaimana yang
dikehendaki oleh Allah s.w.t, hanya Allah s.w.t yang mengetahuinya. Oleh karena
itu, kewajiban seorang hamba yang menginginkan terjadinya perubahan-perubahan
atas dirinya supaya usahanya dapat berhasil dengan baik, yang harus dikerjakan
ialah, terlebih dahulu dia harus mengetahui dan mengenal dengan benar terhadap
apa yang dimaksud dengan istilah mujahadah itu.
Oleh
karena yang dinamakan mujahadah tersebut tidak hanya berkaitan dengan aspek
ilmu pengetahuan saja, melainkan juga amal atau pekerjaan, bahkan mujahadah
adalah ibarat kendaraan yang akan dikendarai manusia untuk menyampaikannya
kepada tujuan, maka cara mengenalnya, lebih-lebih cara mengendarainya,
seseorang harus melalui tahapan praktek dan latihan. Untuk kebutuhan
ini—seorang hamba yang akan melaksanakan mujahadah harus dibimbing seorang guru
ahlinya. Allohu A’lam.
(malfiali,
Januari 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar